YANG AKAN MENDOAKAN
KITA
Seorang pengusaha sukses jatuh dikamar mandi dan akhirnya
stroke, sudah 7 malam dirawat di Rumah Sakit di ruang ICU. Disaat orang-orang
terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si
pengusaha yang terbaring tak berdaya. Malaikat memulai pembicaraan, “kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang
berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam
jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal
dunia!”. “Kalau hanya 50 orang, itu mah gampang..” kata si pengusaha ini
dengan yakinnya. Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan dating 1 jam
sebelum batas waktu yang sudah disepakati. Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali
megunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, “apakah besok pagi aku sudah pulih ? pastilah banyak yang berdoa buat
aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya
mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit”. Dengan
lembut si Malaikat berkata, “anakku, aku
sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini
baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi,
rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat
kesembuhanmu”. Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat
menunjukkan layer besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya.
Dilayar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak
kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata
di pipi mereka. Kata malaikat, “aku akan
memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena
doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu”. Kembali
terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, “Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah
yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak
jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi
perbuatannya yang tidak benar dihadapan-Mu, tapi Tuhan, tolong pandang
anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang
ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri”. Dan itu
istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir
dipipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat. Melihat peristiwa itu,
tanpa terasa, air matamulai mengalir dipipi sag pengusaha ini. Timbul
penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi
contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak
padanya. Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi,
melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini,
penyesalan yang luar biasa tapi waktunya yang sudah terlambat! Tidak mungkin
dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang! Dengan setengah bergumam dia
bertanya, “apakah diantara karyawanku,
kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?”
. Jawab si Malaikat “ada beberapa yang
berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang
kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan
bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak
bersalah”. Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah
malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak
dan istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras,
ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga
tertidurdi kursi sambil memangku si bungsu. Bukankah itu panti asuhan ? kata si
pengusaha pelan. Benar anakku, kau pernah memeri bantuan bagi mereka beberapa
bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari
popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar
negeri. Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca Koran kalau
seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat
gambar dikoran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang
pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa untuk
kesembuhanmu.
Doa sangat besar kuasanya, tak
jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang
lain. Ketikakita mengingat seramg sahabat/keluarga, kita pikir itu hanya
kebetulan saja padahal kita harus berdoa bagi dia, mungkin saja pada saat kita
mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang
mengasihi dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar