Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan. Pendidikan kesehatan adalah proses
membantu seseorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan
berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya
dan orang lain. Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green yang menulis
bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang
untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.
·
Konsep Sehat Berdasarkan Dimensi-Dimensi
ü Dimensi Emosi
Goleman menyebutkan emosional merupakan hasil peleburan dari
rasa takut, gelisah, senang, sedih , dan marah.
ü Dimensi Intelektual
Memecahkan suatu permasalahan yang ada dengan pikiran yang
tenang, yang dapa memecahkan masalah tersebut dengan efektif.
ü Dimensi Sosial
Seseorang dapat melakukan perannya dalam lingkup yang lebih
besar dan dapat berinteraksi dengan baik.
ü Dimensi Fisik
Suatu kondisi tubuh yang diharuskan dengan kondisi tubuh
sehat.
ü Dimensi Spiritual
Spiritual merupakan kehidupan kerohanian. Dengan menyerahkan
diri dengan bersujud dengan kepercayaan agama masing-masing.
·
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Ø
Zaman
Prasejarah
Manusia purba
sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, dll.
Ø
Zaman
Peradaban Awal
1. Phytagoras
(orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental)
2. Hypocrates
(Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental)
3. Plato
(gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi
dari dewa dewa)
Ø
Zaman
Renaissesus
Pada zaman ini
di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat
mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia
tahayul.
Ø
Era Pra Ilmiah
1. Kepercayaan
Animisme
Sejak zaman
dulu gangguan mental telah muncul dalam konsep primitif, yaitu kepercayaan
terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau
dewa-dewa. Orang Yunani kuno percaya bahwa orang mengalami gangguan mental,
karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari
kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan
kurban.
2. Kepercayaan
Naturalisme
Suatu aliran
yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam.
Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai
penyebab sakit. Dia mengatakan, Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan
menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat
roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda.
Seorang dokter
Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat polotik dan sosial
yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala
Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat
ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun
atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar
rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi
menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
Ø
Era Modern
Perubahan luar
biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat
berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika pada tahun 1783.
Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit
Pensylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunatics
(orang gila atau sakit ingatan). Pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan
tentang penyebab dan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Akibatnya
pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup, dan mereka sekali-kali diguyur
dengan air.
Rush melakukan
suatu usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang menderita
gangguan mental tersebut melalui penulisan artikel-artikel. Secara
berkesinambungan, Rush mengadakan pengobatan kepada pasien dengan memberikan
dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Pada tahun
1909, gerakan mental Hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan gerakan
mental hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford Whitting Beers (1876-1943)
bahkan karena jasanya itu ia dinobatkan sebagai The Founder of the
MentalHygiene Movement. Dia terkenal karena pengalamannya
yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara
yang sangat manusiawi.
Secara hukum,
gerakan mental hygiene ini mendapat pengakuan pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu
ketika presiden Amerika Serikat menandatangani The National Mental Health Act.,
yang berisi program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan
mental seluruh warga masyarakat.
Bebarap tujuan
yang terkandung dalam dokumen tersebut meliputi
1)
Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat Amerika Serikat, melalui
penelitian, investigasi, eksperimen, penayangan kasus-kasus, diagnosis, dan
pengobatan.
2) Membantu
lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan
meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam melakukan kegiatan dan
mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya.
3) Memberikan
latihan terhadap para personel tentang kesehatan mental.
4)
Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode pencegahan,
diagnosis, dan pengobatan terhadap para pengidap gangguan mental.
Pada tahun
1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya
National Association for Mental Health. Gerakan mental hygiene ini terus
berkembang sehingga pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari seribu
perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini
dikembangkan melalui The World Federation forMental Health dan The World Health
Organization.
·
Pendekatan Kesehatan
Masyarakat
1.
Orientasi
Klasik
Kesadaran
tentang perlunya perlakuan yang lebih manusiawi terhadap penyandang gangguan
mental. Pengertian klasik mengandung arti sempit, karena kajian ilmu kesehatan
mental lebih diperuntukkan bagi orang yang mngalami gangguan dan penyakit jiwa.
Intervensi biologis-medis terapeutik dan kuratif, penyembuhan konflik-konflik
dan trauma masa lalu.
2.
Penyesuaian
Diri
Mengacu pada
kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan diri sendiri dan
norma sosial. Normal-mampu menyesuaikan diri, terhindar dari konflik-belajar
respon yang adaptif.
3.
Pengembangan
Potensi
Setiap orang
memiliki kekuatan positif dan korektif. Pelepasan sumber-sumber yang
tersembunyi dari bakat, kreatifitas, energy dan dorongan (Schultz, 991).
·
Teori
Kepribadian Sehat
1.
Aliran
Psikoanalisa
- Manusia pada
dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman-pengalaman dini
- Manusia
sebagai homo valens dengan berbagai dorongan dan keinginan
- Motif-motif
dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
- Manusia
didorong oleh dorongan seksual agrasif
- Perkembangan
dini penting karna masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik
masa kanak-kanak yang direpresi
Dalam aliran
psikoanaliasa ini bisa dibilang manusia adalah korban tekanan biologis dan
konflik masa kanak-kanak. Aliran ini melihat dari sisi negative individu, alam
bawah sadar (id, ego, superego, mimpi, dan masa lalu).
2.
Aliran
Behavioristik
- Mementingkan
faktor lingkungan
- Menekankan
pada faktor bagian
- Menekankan
pada tingkah laku yang Nampak dengan mempergunakan metode obyektif
- Sifatnya
mekanis
- Mementingkan
masa lalu
Aliran ini
menganggap manusia yang memberikan respons positif yang berasal dari luar.
Dalam aliran ini manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri. Dan
ciri-cirinya yaitu: tersusun baik, teratur dan ditentukan sebelumnya dengan
banyak spontanitas, kegembiraan hidup dan kreatifas.
3.
Aliran
Humanistik
4.
Pendapat
Allport
Beliau lebih
optimis tentang kodrat manusia dan ia memperlihatan keharuan yang luar biasa
terhadap manusia. Sifat-sifat tampak bersumber pada anak-anaknya. Orang tua
menekankan kerja keras dan mereka membentuknya dengan kasih sayang. Semangat
peri kemanusiaan ditanamkan pada keluarga mereka dan Allport yang masih muda
dituntut untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam
masalah-masalah kehidupan. Teori-teori yang dikembangkan oleh Allport banyak
direduksi dari pengalaman pribadinya. Seperti pandangannya tentang teori kodrat
kepribadian. Allport menggambarkan kodrat manusia terdiri dari beberapa
komponen dasar seperti pandangan yang positif, penuh harapan dan
menyanjung-nyanjung. Disinilah letak perbedaan antara Freud dan Allport, dia
tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai
oleh pikiran-pikiran bawah sadar, kekuatan yang tidak dapat dlihat dan
dipengaruhi. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan
pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang yang neuritis. Akan tetapi
individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari
sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol
kekuatan-kekuatan itu juga. Allport berpendapat bahwa sebagian dari kepribadian
manusia hanya sedikit yang besar dari dorongan yang sehat. Organisme perlu
mempertahankan suatu tingkat kepuasan tertentu untuk mendorong unsur biologis
terhadap makanan, air, seks dan tidur. Apabila orang itu sehat, maka ia membutuhkan
makanan dan istirahat. Selanjutnya apabila orang itu sakit, maka ia akan
membutuhkan aktivitas yang baru dan mulai mengerjakan suatu kegemaran. Misalnya
membaca suatu buku yang membangkitkan semangat.
5.
Pendapat Carl Rogers
Self adalah
apa yang manusia rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu
ideal self dan reality self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu,
sedangkan reality self adalah kenyataan yang ada pada dalam diri individual
keadaan apa adanya pada diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi
ketidaksesuaian antara persepsi tentang diri dengan ideal self nya (kesenjangan
antara harapan dan realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak
reality self dan ideal self tidak terlalu jauh. Self merupakan satu-satunya
struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui
deferensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu
serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman
yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah
sebagai akibat kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan
konsepsi mengenai dirinya sendiri. Ciri-ciri yang dianggap menjadi bagian dari
dirinya misalnya, orang mungkin menganggap dirinya sebagai: “Saya cerdas,
menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik”. Alwisol (2006: 322)
Peranan
Positive Regard dalam kepribadian individu ?
Peranan
Positive Regard adalah sebagai suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap, dimiliki
oleh semua manusia: setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Setiap
manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan,
pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive
regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard
(bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
6.
Pendapat
Abraham Maslow
Beliau dapat
dipandang sebagai bapak dari Psikologi Humanistik. Gerakan ini merasa tidak
puas terhadap Psikologi Behavioristik dan Psikoanalisis. Menurut Maslow
psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada
masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat
manusia. Selain mempelajari yang nampak, juga mempelajari perilaku yang tidak
nampak. Mempelajari ketidak sadaran sekaligus mempelajari kesadaran. Introspeksi
sebagai suatu metode penelitian yang telah disingkirkan, harus dikembalikan
lagi sebagai metode penelitian psikologi.
Ada 4 ciri
psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu :
1. Memusatkan
perhatian pada person mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai
fenomena primer dalam mempelajari manusia.
2. Menekankan
pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi
diri, sebagai lawan pandang tetang manusia yang mekanistis dan reduksionistis.
3. Menyadarkan
diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan
prosedur-prosedur penelitian yang a digunakan.
4. Memberikan
perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat
manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap
individu.
7.
Pendapat Erich
Fromm
Kepribadian
sehat menurut Erich Fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial
psikologis dimana pemusatan perhatiannya pada penguraian cara-cara dimana
struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya
sehingga karakter para anggotanya tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada
masyarakat. Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya
maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencintai atau
bagaimana menemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan
masyarakat yang otoriter, karena manusia adalah makhluk yang memiliki kesadaran
akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai, perhatian tanggung jawab
integritas bisa dilukai mengalami kesedihan sehingga apabila dalam kaitannya manusia
kurang dalam menanggapi hal yang disebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa
ikatakan tidak sehat secara mental menurut Erich Fromm.
·
Daftar Pustaka
TITAN-ART - The Titanium Arts
BalasHapusTITAN-ART is the titanium spork world's largest craft brewery, created exclusively for the high-energy industry. Since the late 1940s, TITAN-ART titanium plate flat iron is a titanium sponge small mens titanium wedding bands craft brewery titanium hair clipper